Rektor UNAIR saat memberikan pernyataan terkait kebijakan penerimaan mahasiswa baru jalur Mandiri. (Foto: Yudira Pasada Lubis)
UNAIR NEWS – Ada
kebijakan berbeda dalam proses seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur Mandiri
Universitas Airlangga. Seleksi penerimaan mahasiswa baru di UNAIR jalur Mandiri
tak lagi menggunakan tes tulis, melainkan nilai tes SBMPTN (seleksi bersama
masuk perguruan tinggi negeri) tahun 2017.
Hal tersebut disampaikan oleh
Rektor UNAIR Prof. Dr. Mochammad Nasih, dalam jumpa pers di salah satu rumah
makan di Surabaya, Rabu (19/4).
“Pada tahun 2017, ada yang agak
berbeda dengan jalur Mandiri. Kami mensyaratkan, lulusan tahun 2015, 2016, dan
2017, yang ingin mengikuti seleksi jalur Mandiri UNAIR harus mengikuti ujian
SBMPTN 2017. Pada waktu mendaftar jalur Mandiri, peserta harus menyertakan
kartu SBMPTN,” tutur Nasih.
Baca artikel lain juga :
Nasih mengatakan, penggunaan nilai
ujian SBMPTN bukanlah tanpa sebab. Ia ingin agar proses seleksi jalur Mandiri
berjalan lebih sederhana dari sebelumnya. Pasalnya, selama ini, peserta tes
jalur Mandiri mengerjakan ujian tertulis berupa tes potensi akademik dan tes
berdasarkan kelompok ilmu pengetahuan. Selain itu, soal ujian SBMPTN juga sudah
memiliki bobot yang sesuai.
Sehingga nantinya, para peserta
jalur Mandiri cukup menggunakan nilai tes SBMPTN, prestasi-prestasi akademik
dan kesiswaan selama sekolah, dan surat kesanggupan membayar biaya perkuliahan
jalur Mandiri.
Prodi tak harus sama
Nasih berharap agar para peserta
benar-benar mempertimbangkan program studi yang dipilih. Bila peserta kelompok
ujian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SBMPTN 2017 ingin memilih program studi
kelompok Ilmu Pengetahuan Sosial di jalur Mandiri UNAIR, peserta diwajibkan
mengikuti kelompok Ujian Campuran di SBMPTN 2017.
“Misalnya, peserta SBMPTN memilih
Kedokteran, tetapi dia ingin memilih Komunikasi saat jalur Mandiri. Dia harus
mengikuti ujian IPC saat SBMPTN, baru bisa diterima di Komunikasi jalur
Mandiri. Sebab, kita akan menggunakan nilai SBMPTN yang satu rumpun ilmu (untuk
bisa diterima di jalur Mandiri UNAIR),” terang Nasih.
Pada pendaftar Bidikmisi atau yang
kurang mampu secara ekonomi, mereka akan dibebaskan biaya
pendaftaran. Asalkan, mereka memiliki nomor pendaftar Bidikmisi.
Di akhir jumpa pers, Rektor kembali
mengimbau agar para lulusan sekolah menengah atas yang ingin mengikuti seleksi
penerimaan mahasiswa baru jalur Mandiri UNAIR, segera mempersiapkan diri lebih
awal dengan mengikuti ujian SBMPTN 2017. Sementara itu, jadwal kegiatan jalur
Mandiri akan segera diperbarui di laman Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru.
Baca artikel lain juga :
Untuk mengikuti seleksi jalur
Mandiri UNAIR, peserta kelompok IPA/IPS dengan dua pilihan program studi,
dikenakan biaya formulir sebesar Rp 300ribu, sementara kelompok IPC dikenakan
biaya sebesar Rp 500ribu.
Pada tahun 2017, UNAIR akan
menerima sebanyak 5.225 mahasiswa baru jenjang sarjana. Pada jalur seleksi
nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN), UNAIR akan menerima 1.824
mahasiswa, jalur SBMPTN 1.830 mahasiswa, dan jalur Mandiri 1.571 mahasiswa.
Penulis: Defrina Sukma S
|
- Fakultas Kedokteran
- Fakultas Kedokteran Gigi
- Fakultas Ekonomi dan Bisnis
- Fakultas Hukum
- Fakultas Psikologi
- Fakultas Farmasi
- Fakultas Ilmu Budaya
- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
- Fakultas Kesehatan Masyarakat-
- Fakultas Sains dan Teknologi
- Fakultas Perikanan dan Kelautan
- Fakultas Kedokteran Hewan
- Fakultas Keperawatan
- Fakultas Vokasi
- Sekolah Pasca Sarjana
Komentar
Posting Komentar