Langsung ke konten utama

Pendidikan Vokasional Tak Sama dengan Politeknik

UNAIR NEWS – Fakultas Vokasi Universitas Airlangga mendapat kunjungan tamu dari Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI Jakarta, Jumat (5/5). Delegasi STIAMI membawa lima personel yaitu Direktur Program Vokasi, Direktur Kampus, Koordinator Program Studi D-3 Perpajakan dan staf pengajar di program studi D-3 Perpajakan.

Rombongan diterima oleh jajaran manajemen Fakultas Vokasi Universitas Airlangga yang dipimpin oleh Wakil Dekan I Prof. Retna Apsari. Pemimpin bidang akademik dan kemahasiswaan tersebut berbagi suka duka proses membangun Vokasi UNAIR sampai saat ini.
“Dukungan pemerintah terkait program vokasi masih kurang dan banyak anggapan vokasi adalah politeknik. Padahal, dua hal tersebut sebenarnya berbeda,” tutur Retna.
Guru Besar bidang Bioptika tersebut juga mengajak program Vokasi Institut STIAMI untuk bergabung dalam Forum Perguruan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) agar dapat berbagi semangat kevokasian bersama.
Menurut pimpinan delegasi STIAMI, Ardiansyah, sudah saatnya pendidikan vokasional lebih banyak mendapatkan tempat di hati para pelajar. Ia menjadikan kurangnya perhatian masyarakat terhadap pendidikan vokasional itu menjadi tantangan ke depan.

“Program Vokasi merupakan hal baru bagi masyarakat sehingga banyak tantangan yang harus diselesaikan untuk mempopulerkannya terutama kepada masyarakat luas,” ujar Ardiansyah.
Acara yang berlangsung hampir tiga jam dilakukan di ruang rapat pimpinan Fakultas Vokasi UNAIR. Harapan dari kegiatan tersebut dapat berbagi semangat kevokasian sehingga vokasi dapat semakin dikenal secara luas oleh masyarakat umumnya.
Penulis: Okta Hardiansyah (Humas Vokasi)
Editor: Defrina Sukma S
Daftar Fakultas di Universitas Airlangga :
4.     Fakultas Hukum
5.     Fakultas Psikologi
6.     Fakultas Farmasi

Cari Artikel yang Sesuai dengan Penelitian Anda di :  http://repository.unair.ac.id/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alumnus FKM Jadi Tenaga Kesehatan Terbaik se-Indonesia

UNAIR NEWS – Di hadapan lebih dari 340 mahasiswa baru Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, hadir salah satu alumnus berprestasi. Alumnus tersebut memberikan motivasi dan memaparkan program-programnya yang berhasil meraih penghargaan dari pemerintah. Adalah Muchaiyan yang berhasil menyandang predikat Tenaga Kesehatan Berprestasi Tingkat Nasional 2016 dari Kementerian Kesehatan. Muchaiyan memberikan pemaparan mengenai “Damar Geulis Ciptakan Posyandu Manggis yang Optimal”. Kuliah umum dilaksanakan pada Jumat (26/8) di Aula Kahuripan 300, Kantor Manajemen, UNAIR. Muchaiyan merupakan alumnus UNAIR tahun angkatan 2002. Kini, ia didapuk menjadi Kepala Puskesmas Mangunharjo, Kabupaten Madiun. Selama menjadi kepala puskesmas, ia memiliki gagasan untuk menjadikan pos pelayanan terpadu di wilayahnya menjadi badan yang mandiri secara keuangan. Untuk mewujudkan idenya, ia memiliki program bernama Damar Geulis. Damar Geulis adalah kependekan dari Pemberdayaan Masyar

Kisah Robert James Bintaryo, Alumni UNAIR yang menjadi Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi di Taipei

Kisah Robert James Bintaryo, Alumni UNAIR yang menjadi Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi di Taipei Robert James Bintaryo, merupakan seorang alumni mahasiswa universitas Airlangga yang diangkat menjadi Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi di Taipei. Perlu perjuangan yang panjang dan tak mudah untuk mencapai posisinya yang cemerlang ini. Robert James merupakan alumni mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, Surabaya. Robert lulus dari SMAN 5 Surabaya pada tahun 1979, namun Robert pernah gagal masuk perguruan tinggi negeri. Namun disini Robert tidak menyerah begitu saja, sembari mengisi waktu luang Robert melanjutkan kuliah di swasta dan mencoba untuk mengikuti seleksi kembali pada tahun selanjutnya. Di tahun berikutnya Robert mencoba untuk mengikuti seleksi kembali dan diterima di jurusan manajemen. Ditengah perjuangan kuliah, karena orangtua nya telah pensiun, Robert harus kembali berjuang untuk tetap bisa melanjutkan kuliahnya. Disinilah Robert mencipta

Tahun 2017, Nilai Tes SBMPTN Digunakan untuk Seleksi Jalur Mandiri UNAIR

Rektor UNAIR saat memberikan pernyataan terkait kebijakan penerimaan mahasiswa baru jalur Mandiri. (Foto: Yudira Pasada Lubis) UNAIR NEWS – Ada kebijakan berbeda dalam proses seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur Mandiri Universitas Airlangga. Seleksi penerimaan mahasiswa baru di UNAIR jalur Mandiri tak lagi menggunakan tes tulis, melainkan nilai tes SBMPTN (seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri) tahun 2017. Hal tersebut disampaikan oleh Rektor UNAIR Prof. Dr. Mochammad Nasih, dalam jumpa pers di salah satu rumah makan di Surabaya, Rabu (19/4). “Pada tahun 2017, ada yang agak berbeda dengan jalur Mandiri. Kami mensyaratkan, lulusan tahun 2015, 2016, dan 2017, yang ingin mengikuti seleksi jalur Mandiri UNAIR harus mengikuti ujian SBMPTN 2017. Pada waktu mendaftar jalur Mandiri, peserta harus menyertakan kartu SBMPTN,” tutur Nasih. Baca artikel lain juga :  https://belajarcerdasbaik.blogspot.co.id/2017/08/beragam-kegiatan-warnai-perpisahan-kkn.html Na