Langsung ke konten utama

PKM Unair “Gardu Ceria”, Langkah Konkrit Edukasi Warga tentang Sadar Lingkungan

PKM Unair “Gardu Ceria”, Langkah Konkrit Edukasi Warga tentang Sadar Lingkungan


Berawal dari kondisi lingkungan kos, mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) berinisiatif membuat program bagi masyarakat di lingkungannya. Mereka yaitu Laila Turrubi’ah, Nur Wantika, Rusdiatin Anggota, Imada Artikunarya dan Shindy Novia A’yun. Mereka melihat kondisi masyarakat kelurahan Mulyorejo Utara RT 3 RW 1 yang warganya kebanyakan berdagang.
Mulai dari membuka toko-toko kecil, warung makan, warung kopi, sampai jasa pencuci kendaraan bermotor yang semua itu di lakukan di tepian sungai. Karena itu, mulai muncul sampah-sampah hasil produksi yang dibuang sembarangan ke sungai seperti sampah-sampah sisa makanan hingga air sisa dari pencucian piring dan kendaraan bermotor.

“Di tepian sungai banyak air tidak dapat mengalir dengan maksimal. Bahkan warna air sungai sampai sudah berwarna kehitaman,”kesan Laila melihat kondisi awal sungai di lingkungan warga.
Sayangnya,kondisi demikian tidak menggugah warga untuk dapat memperbaiki kondisi perairan di sungai. Padahal wabah penyakit pun juga bisa muncul dari tumpukan sampah tersebut. Kebiasaan acuh dengan lingkungan perlu diubah dengan rasa peduli dan cinta terhadap lingkungan.
“Berhubung kami sedang menyusun Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM), makanya kami memutuskan memberikan sosialisasi dan pengajaran mengenai pentingnya hidup sehat dan cinta lingkungan,”jelas ketua tim PKM yang berjudul ‘Gerdu Ceria (Gerakan Edukasi Cinta Lingkungan sungai Mulyorejo Utara) Edukasi Cinta Lingkungan Menuju Indonesia Bebas Sampah 2020’ ini.
Permasalahan sampah yang dibuang ke sungai menurut Laila sangat rawan menyebabkan banjir saat musim penghujan datang. Apalagi kawasan ini memiliki riwayat terdampak banjir akibat meluapnya aliran sungai.

“Kami melakukan sosialisasi dengan tema edukasi, yang targetnya adalah para karang taruna setempat. Memang, untuk pembuangan sampah-sampah ke sungai tidak hanya berasal dari RT 03 saja, namun dengan adanya tindakan preventiv ini kami mencoba untuk meminimalisir sumber sampah yang masuk ke sungai,”paparnya.
Shyndi, anggota termuda dalam tim ini menambahkan, karang taruna juga diajak memperbaiki tampilan luar dari sungai. Rencananya mereka akan mendorong kegiatan memural (melukis) dinding tepi sungai dengan menggunakan jasa komunitas mural.
“Kami juga membantu bibit tanaman buah dan sayuran agar warga lebih peduli lingkungan. Sayangnya kami memang terkendala jadwal dengan karang taruna yang raya-rata sudah bekerja, “tegasnya.
Sayuran yang disumbang Laila dan timnya yaitu cabai dan tomat. Sebab selain menjadi kebutuhan sehari-hari warga, pada dasarnya pemeliharaan 2 tumbuhan tersebut terbilang mudah.
Dengan begitu, tampilan sungai tidak lagi terlihat kumuh, namun lebih cenderung teratur, artistik serta produktif. Sedangkan untuk permasalahan pembuangan sampah sembarangan, dapat diatasi dengan penempatan tong sampah di beberapa spot disekitar tepian sungai.
“Untuk lebih mengedukasi kami memasang beberapa mini poster yang isinya mengingatkan untuk selalu mencintai lingkungan dengan menjaganya tetap bersih asri dengan membuang sampah pada tempatnya,”pungkasnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alumnus FKM Jadi Tenaga Kesehatan Terbaik se-Indonesia

UNAIR NEWS – Di hadapan lebih dari 340 mahasiswa baru Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, hadir salah satu alumnus berprestasi. Alumnus tersebut memberikan motivasi dan memaparkan program-programnya yang berhasil meraih penghargaan dari pemerintah. Adalah Muchaiyan yang berhasil menyandang predikat Tenaga Kesehatan Berprestasi Tingkat Nasional 2016 dari Kementerian Kesehatan. Muchaiyan memberikan pemaparan mengenai “Damar Geulis Ciptakan Posyandu Manggis yang Optimal”. Kuliah umum dilaksanakan pada Jumat (26/8) di Aula Kahuripan 300, Kantor Manajemen, UNAIR. Muchaiyan merupakan alumnus UNAIR tahun angkatan 2002. Kini, ia didapuk menjadi Kepala Puskesmas Mangunharjo, Kabupaten Madiun. Selama menjadi kepala puskesmas, ia memiliki gagasan untuk menjadikan pos pelayanan terpadu di wilayahnya menjadi badan yang mandiri secara keuangan. Untuk mewujudkan idenya, ia memiliki program bernama Damar Geulis. Damar Geulis adalah kependekan dari Pemberdayaan Masyar

Kisah Robert James Bintaryo, Alumni UNAIR yang menjadi Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi di Taipei

Kisah Robert James Bintaryo, Alumni UNAIR yang menjadi Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi di Taipei Robert James Bintaryo, merupakan seorang alumni mahasiswa universitas Airlangga yang diangkat menjadi Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi di Taipei. Perlu perjuangan yang panjang dan tak mudah untuk mencapai posisinya yang cemerlang ini. Robert James merupakan alumni mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, Surabaya. Robert lulus dari SMAN 5 Surabaya pada tahun 1979, namun Robert pernah gagal masuk perguruan tinggi negeri. Namun disini Robert tidak menyerah begitu saja, sembari mengisi waktu luang Robert melanjutkan kuliah di swasta dan mencoba untuk mengikuti seleksi kembali pada tahun selanjutnya. Di tahun berikutnya Robert mencoba untuk mengikuti seleksi kembali dan diterima di jurusan manajemen. Ditengah perjuangan kuliah, karena orangtua nya telah pensiun, Robert harus kembali berjuang untuk tetap bisa melanjutkan kuliahnya. Disinilah Robert mencipta

Tahun 2017, Nilai Tes SBMPTN Digunakan untuk Seleksi Jalur Mandiri UNAIR

Rektor UNAIR saat memberikan pernyataan terkait kebijakan penerimaan mahasiswa baru jalur Mandiri. (Foto: Yudira Pasada Lubis) UNAIR NEWS – Ada kebijakan berbeda dalam proses seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur Mandiri Universitas Airlangga. Seleksi penerimaan mahasiswa baru di UNAIR jalur Mandiri tak lagi menggunakan tes tulis, melainkan nilai tes SBMPTN (seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri) tahun 2017. Hal tersebut disampaikan oleh Rektor UNAIR Prof. Dr. Mochammad Nasih, dalam jumpa pers di salah satu rumah makan di Surabaya, Rabu (19/4). “Pada tahun 2017, ada yang agak berbeda dengan jalur Mandiri. Kami mensyaratkan, lulusan tahun 2015, 2016, dan 2017, yang ingin mengikuti seleksi jalur Mandiri UNAIR harus mengikuti ujian SBMPTN 2017. Pada waktu mendaftar jalur Mandiri, peserta harus menyertakan kartu SBMPTN,” tutur Nasih. Baca artikel lain juga :  https://belajarcerdasbaik.blogspot.co.id/2017/08/beragam-kegiatan-warnai-perpisahan-kkn.html Na